/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://ani.cursors-4u.net/anime/ani-13/ani1205.cur), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Hetalia: Axis Powers - Denmark

Find Me On!

Thursday, October 17, 2019

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi ( Lembaga - Lembaga Audit SI di Indonesia )

LEMBAGA – LEMBAGA AUDIT SISTEM INFORMASI DI INDONESIA


Berikut ini adalah beberapa lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia :

1. Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII).

   Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia. IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern.

2. Information System Audit and Control Association (ISACA).

     ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.

      ISACA telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. JaringanISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, salah satunya ialah di Indonesia. ISACA sendiri telah membuat standar untuk audit sistem informasi di seluruh dunia.

3. BPK RI

     Didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing.

4. Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan).

  BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.

5. LPAI

      Lembaga Pengembangan Auditor Internal adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen — LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate — mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir — dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.

      Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.


Sumber :

https://dwianita96.wordpress.com/2017/10/13/lembaga-lembaga-audit-sistem-informasi-di-indonesia/
https://excitedblog.wordpress.com/2017/11/01/lembaga-audit-sistem-informasi-di-indonesia/

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi ( Standar dan Panduan )

Standar dan Panduan Untuk Audit Sistem Informasi


        Standar Audit SI tidak lepas dari standar professional seorang auditor SI. Standar professional adalah ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggungjawab profesinya. Standar profesional adalah batasan kemampuan (knowledge, technical skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seseorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang aturan – aturannya dibuat oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Beberapa standar audit SI yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
  • ISACA  : IT Standards, Guidelines, and Tools and Techniques for Audit and Assurance and Control Professionals
  • IIA         : International Professional Practices Framework / IPPF
  • IASII     : Standar Audit Sistem Informasi
  • BI          : Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank / SPFAIB
  • BPPT    : Framework, Kode Etik & Standar, Pedoman Umum Audit Teknologi


  1. ISACA
        ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.

         ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia. Sifat khusus audit sistem informasi, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan audit SI memerlukan standar yang berlaku secara global. ISACA berperan untuk memberikan informasi untuk mendukung kebutuhan pengetahuan. Dalam framework ISACA terkait, audit sistem informasi terdapat Standards, Guidelines and procedures Standar yang ditetapkan oleh ISACA harus diikuti oleh auditor. Guidelines memberikan bantuan tentang bagaimana auditor dapat menerapkan standar dalam berbagai penugasan audit. Prosedur memberikan contoh langkah-langkah auditor dapat mengikuti penugasan audit tertentu sehingga dapat menerapkan standar. Namun, IS auditor harus menggunakan pertimbangan profesional ketika menggunakan pedoman dan prosedur.

      2. COSO

         The Comite of Sponsoring Organizations of the Treadway commission’s (COSO) dibentuk pada tahun 1985 sebagai aliansi dari 5 (lima) organisasi professional. Organisasi tersebut terdiri dari American Accounting Association, American Institute of Certified Public Accountants, Financial Executives International, Institute of Management Accountants, dan The Institute of Internal Auditors. Koalisi ini didirikan untuk menyatukan pandangan dalam komunitas bisnis berkaitan dengan isu-isu seputar pelaporan keuangan yang mengandung fraud. Secara garis besar, COSO menghadirkan suatu kerangka kerja yang integral terkait dengan definisi pengendalian intern, komponen- komponennya, dan kriteria pengendalian intern yang dapat dievaluasi. Pengendalian internal terdiri dari 5 komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut memberikan kerangka kerja yang efektif untuk menjelaskan dan menganalisa sistem pengendalian internal yang diimplementasikan dalam suatu organisasi. Komponen-komponen tersebut, adalah sebagai berikut:
  • Lingkungan pengendalian
  • Penilaian resiko
  • Aktifitas pengendalian
  • Informasi dan komunikasi
  • Pemantauan

       3. ISO 1799

      Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk perlindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.

Sumber :


Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi ( Analisis Resiko )

Analisis Resiko


   Analisis Risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi, manajemen dan kebijakan yang berkaitan dengan risiko tersebut. Tahapan kegiatan analisis risiko antara lain meliputi: identifikasi hazard, proyeksi risiko, penilaian risiko, dan manajemen risiko. Penilaian risiko dapat dilakukan secara kuantitatif atau kualitatif.


1. Identifikasi Hazard

  Dalam aktivitas identifikasi, maka informasi yang akan didapatkan adalah tipe hazard dan magnitude hazard.


2. Proyeksi Risiko

   Proyeksi atau estimasi risiko dilakukan untuk me-rating risiko berdasarkan kecenderungan bahwa risiko tersebut akan menjadi kenyataan dan segala konsekuensi dari masalah yang berhubungan dengan risiko tersebut. Proyeksi risiko merupakan komponen utama dalam tahap penilaian risiko.

   Tahap ini meliputi: penetapan skala yg merefleksikan persepsi kecenderungan suatu risiko (skala dapat bersifat kualitatif ataupun kuantitatif), menggambarkan konsekuensi dari risiko, menetapkan dampak dari risiko, dan ketepatan secara menyeluruh dari proyeksi risiko.


3. Penilaian Risiko

   Risiko diberi bobot berdasarkan persepsi dampak dan prioritas. Dampak merupakan fungsi dari 3 faktor yaitu:
  • Kecenderungan akan terjadinya kejadian.
  • Lingkup risiko, merupakan kombinasi tingkat keparahan dan jangkauan distribusi risiko.
  • Waktu dan lamanya dampak dirasakan. 


4. Teknik Penilaian Risiko

   Teknik penilaian risiko dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif. Karakteristik penilaian kualitatif meliputi tipe efek kesehatan, estimasi frekuensi pemajanan (harian, mingguan, bulanan), lokasi hazard dalam hubungannya dengan tempat kerja. Sedangkan karakteristik penilaian kuantitatif meliputi data pengukuran pemajanan, konsentrasi zat, angka kesakitan/kematian, modeling analisis konsekuensi dari pemajanan terhadap hazard dan modeling frekuensi pemajanan.


4.1. Penilaian Kuantitatif Risiko

   Kuantifikasi terhadap suatu risiko akan sangat tergantung pada kondisi nature hazard, kemudahan utk diukur (measurable) dan adanya suatu standar yg dipakai. Untuk mengkuantifikasi risiko, ketiga komponen risiko (frekuensi, probabilitas dan hasil jadi atau outcome) harus bisa diekspresikan secara matematika (modeling). Modeling merupakan teknik untuk melihat pola kejadian.

   Frekuensi dapat diekspresikan dengan menggunakan data riwayat pemajanan atau incident record. Probabilitas dapat dibuat skala dengan rentang nilai ( 0 < P < 1 ). Hasil jadi (outcome) atau konsekuensi dari hasil pemajanan terhadap suatu hazard dapat diukur sebagai berikut: jumlah kasus kematian atau cedera, kasus sakit serius dan biaya kerusakan (lost cost). Kelemahan penilaian risiko kuantitatif, antara lain sifatnya sangat natur sehingga tidak memperhatikan persepsi dan perlakuan terhadap hazard.


Hal lain yang dapat dilakukan secara kuantifikasi, misalnya untuk modeling kebakaran (fire and explosion). Penilaian kuantitatif risiko ini pada umumnya sangat aplikatif untuk chemical atau process engineers. Contoh penilaian kuantitatif, misalnya penentuan LD50 dan LC50. Keduanya adalah modeling utk penilaian lethal dose dan lethal concentration dengan pengukuran durasi pemajanan, konsentrasi atau dosis hazard dan hasil jadi (kematian).


4.2. Penilaian Kualitatif Risiko

Metode penilaian risiko secara kualitatif terkesan subjektif dan memberi peluang multiinterpretasi dan debat. Persepsi risiko bisa bervariasi untuk setiap orang. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan


4.2.1. Fine’s Risk Score

   Fine’s risk score adalah model untuk melakukan penilaian risiko dengan formula sbb: Risiko adalah hasil pengalian faktor-faktor yang terdiri dari: konsekuensi x faktor exposure x faktor probabilitas (R = C x E x P).

  Ketiga faktor tersebut diklasifikasikan dalam beberapa kelas dan diberi rating. Hasil perhitungan risiko (risk score) dapat dipergunakan untuk memperkirakan kejadian, mengalokasikan resources dan mengontrol hazard. Maka apabila sudah dapat men-score risiko, dapat dilakukan kalkulasi biaya untuk intervensi.

Sumber :

http://shikizikata.blogspot.com/2018/10/tugas-softskill-audit-teknologi-sistem_18.html

Tugas Softskill Audit Teknologi Sistem Informasi ( Jenis - Jenis Audit )

Jenis - Jenis Audit


  • Ditinjau Dari Luas Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

      Adalah pemeriksaaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang indipendent dengan tujuan dapat menilai sekaligus memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan.

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

       Merupakan suatu pemeriksaan yang hanya terbatas hanya pada permintaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Dengan memberikan opini

  • Ditinjau Dari Bidang Pemeriksaan
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

       Berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan suatu entitas dengan tujuan memberikan pendapat (opini) tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Audit Operasional (Management Audit)

    Adalah jenis pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan. meliputi kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional manajemen yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan operasi yang dilakukan berjalan  secara efektif dan efisien.

3. Audit Ketaatan (Compliance Audit)

     Yaitu jenis pemeriksaan yang tujuanya untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan dan kebijakan-kebijakan yang nerlaku baik yang di tetapkan oleh pihak intern maupun pihak ekstern entitas/perusahaan.
Audit ketaatan berfungsi untuk menentukan sejauh mana perusahaan mentaati peraturan, kebijakan, peraturan pemerintah bahkan hukum yang harus dipatuhi oleh entitas yang di audit.

4. Audit Sistem Informasi

     Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi, umumnya menggunakan system Elektronik Data Processing (EDP). Auditor harus memperhatikan hal-hal berikut :

  • Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan computer baik program, komunikasi, atau data dari akses yang tidak sah, modifikasi bahkan penghancuran.
  • Pengembangan program yang dilakukan atas otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen perusahaan.
  • Pemrosesan transaksi, file, laporan dan catatan computer dengan akurat dan lengkap.
  • Data file laporan yang tersimpan di computer sangat dijaga kerahasiaanya.

5. Audit Forensik

       Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan (fraud). Hal yang dapat dilakukan audit forensik termasuk :

  • Investigasi kriminal
  • Indikasi kecurangan dalam bisnis atau karyawan
  • Mengetahui kerugian suatu bisnis,

6. Audit Investigasi

  Yang dimaksud audit investigasi adalah serangkaian kegiatan mengenali (recorganized), menidentifikasi (Identify) dan menguji (examine) fakta-fakta dan informasi yang ada guna mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian demi mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas (organisasi/perusahaan/negara/daerah).

7. Audit Lingkungan

    Menurut (Kep. Men. LH 42/1994) audit lingkungan adalah proses manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, tercatat (terdkumentasi), serta obyekttif tentang bagaimana suatu kinerja manajemen organisasi  yang bertujuan memfasilitasi kendali manajemen terhadap upaya pengendalian dampak lingkungan dan pemanfaatan kebijakan usaha terhadap perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan.

  • Ditinjau Dari Klompok Pelaksana Audit (Auditor)
1. Auditor Internal

    Mempunyai tugas membantu manajemen puncak (top management) dalam mengawasi asset (saveguard of asset) dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. bekerja untuk perusahaan yang mereka audit, oleh karena itu tugas auditor intern adalah mengaudit manajemen perusahaan termasuk compliance audit.

2. Auditor Ekstern

    Bekerja untuk lembaga / kantor akuntan publik (pihak ke-3) yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit dan bekerja secara independent dan objektif. Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan financial audit.

3. Auditor Pajak

    Mempunyai tugas melakukan ketaatan wajib pajak yang diaudit menurut undang-undang perpajakan yang berlaku. Di Indonesia dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada dibawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

4. Auditor Pemerintah

       Adalah lembaga yang mempunyai tugas menilai kewajaran informasi laporan keuangan instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan penggunaan asset milik pemerintah. Audit instansi pemerintah umumnya dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Demikian pembahasan seputar audit semoga artikel ini bermanfaat menambah khasanah wawasan pengetahuan kita semua.

Sumber :

https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/jenis-jenis-audit-dan-auditor/

Saturday, June 29, 2019

Tugas Softskill Pengantar Animasi & Desain Grafis : Membuat Storyboard

MEMBUAT STORYBOARD MENGGUNAKAN ADOBE PHOTOSHOP


     Storyboard adalah sketsa gambar yang di buat secara berurutan sesuai naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita. 

Berikut cara memakai photoshop:

1. Buka menu File di Photoshop dan New pilih. Pada kotak New, pilih nama untuk dokumen dan pilih Custom dari kotak drop Preset. Masukkan lebar dan tinggi Anda ingin menjadi storyboard, serta resolusi (300 yang baik), dan memilih warna latar belakang isi.

2. Impor ke Photoshop foto yang akan Anda gunakan. Pastikan foto memiliki resolusi yang sama dengan template baru Anda buat, dan mengetahui ukuran setiap foto. Tanaman mereka sesuai keinginan Anda.

3. Buka menu View dan pilih New Panduan. Aplikasi ini memungkinkan Anda membuat garis membimbing ke pusat bantuan foto pada template Anda.

4. Buat panduan horisontal ke pusat bantuan foto vertikal. Kurangi foto Anda tinggi dari ketinggian template dan dibagi oleh dua. Membuat panduan posisi pertama di nomor ini dan buku kedua pada ketinggian template minus angka tersebut. (Untuk foto 7-inci pada template 10-inch, pedoman-pedoman dihalaman 1 5 dan 8.. 5).

5. Gunakan angka posisi yang sama untuk membuat panduan vertikal untuk batas horisontal Anda luar. Jika Anda memiliki template lebar 20-inci dan 1. 5 posisi gambar, menempatkan panduan di 1. 5 dan 18. 5.

6. Tarik foto pertama dan terakhir Anda menggunakan ke template. Pusat mereka di sepanjang tepi masing-masing menggunakan pemandu.

7. Tempatkan foto sisa (Anda "foto tengah") pada template storyboard antara "foto akhir" Anda menempatkan pertama. Anda dapat menempatkan panduan lebih vertikal untuk memastikan foto-foto secara merata spasi. Gunakan langkah berikutnya untuk mengetahui berapa banyak ruang harus antara setiap foto.

8. Ambil lebar gabungan dari pusat foto Anda, kurangi yang dari lebar ruang template antara foto akhir Anda dan membagi bahwa dengan jumlah foto menengah ditambah satu (dibagi oleh tiga jika Anda memiliki dua foto tengah). Lebar "ruang putih" antara setiap foto harus jumlah tersebut.

9. Cetak storyboard dan / atau menyimpannya sebagai file PSD. Ulangi semua di atas dengan template lain jika storyboard Anda memerlukan banyak halaman.

Setelah tutorial diatas selesai maka hasilnya seperti dibawah ini :





→ Mohon maaf setiap gambar berisi 4 scene karena saya buat supaya bisa dilihat teksnya
→ Disarankan memakai browser bawaan hp untuk melihat blog saya 

😃 Terima Kasih 😄



Wednesday, May 15, 2019

Tugas Softskill Pengantar Animasi & Desain Grafis : Membuat Animasi Stop Motion

MEMBUAT ANIMASI STOP MOTION MENGGUNAKAN APLIKASI ZING STIKBOT, KINEMASTER , DU RECORDER



1. Zing StikBot Studio

Aplikasi ini sebenarnya didesain secara khusus untuk membuat film StikBots tetapi selain stickbots juga bisa. Beberapa karakter mainan yang ada di dalam aplikasi ini dapat diletakkan di mana saja di dalam video. Salah satu hal yang menguntungkan, aplikasi ini benar-benar datang secara gratis dan tanpa embel-embel tambahan lainnya. Pengguna bisa menggunakan semua fitur yang ada di dalamnya dengan nyaman.

Beberapa fitur yang ditawarkan di dalam aplikasi ini, seperti pengguna bisa mengontrol pengambilan gambar dengan menggunakan tombol volume yang ada di ponsel pintarnya masing-masing, atau dengan menggunakan headphones. Juga, ada efek suara yang bisa dimasukkan ke dalam mainan, atau pengguna juga bisa menambahkan suaranya sendiri di dalamnya.

Oke tidak usah berlama-lama kita langsung saja menuju tutorial saya menggunakan aplikasi ini:
  • Buka Aplikasi Zing Stikbot studio, lalu kalian pilih create movie/capture photo bisa dua duanya tetapi saya menggunakan capture photo
  • Berikut tampilan setelah kita pencet , disini ada garis-garis yang berfungsi untuk sebagai patokan/tanda setiap gerakan objek yang kita foto nanti dan disini kita harus fokus untuk memfoto objek  supaya hasilnya memuaskan
  • Berikut contoh 1 dalam pengambilan gambarnya, disini kalian harus memfoto sebanyak mungkin setiap gerakan satu persatu, misalnya kalian gerakan tangan lalu jangan lupa untuk memfoto setiap gerakannya

  • Berikut contoh 2 dalam pengambilan gambarnya, disini kalian harus memfoto sebanyak mungkin setiap gerakan satu persatu

  • Berikut contoh 3 dalam pengambilan gambarnya, disini kalian harus memfoto sebanyak mungkin setiap gerakan satu persatu
  • Berikut contoh 4 dalam pengambilan gambarnya, disini kalian harus memfoto sebanyak mungkin setiap gerakan satu persatu
  • Setelah selesai semua objek yang sudah difoto pencet saja galeri dan download satu per satu foto yang kita ambil dan kemudian pindah ke aplikasi Kinemaster


2.Kinemaster

Kinemaster merupakan editor video Android dengan fitur-fitur yang lengkap. Pada KineMaster, terdapat alat-alat canggih yang mudah digunakan, seperti beberapa lapisan video, mode campuran, sulih suara, kunci kroma, kontrol kecepatan, transisi, terjemahan, efek khusus, dan masih banyak lagi! Temukan rahasia mengapa banyak yang menyukai KineMaster untuk YouTube, TikTok, dan Instagram dan mengapa jurnalis, pendidik, pemasar, dan vlogger menggunakannya secara profesional!

Di aplikasi kinemaster saya mengedit foto-foto satu persatu menggabungkan semuanya menjadi satu berikut tutorialnya:
  • Buka kinemasternya lalu pilih media > background > pilih hitam
  • Setelah background jadi hitam jangan lupa tarik backround yang hitam itu menjadi durasi yang kalian inginkan
  • Selanjutnya pilih layer > media dan masukkan foto satu persatu dan ulangi sampai selesai menaruh semua fotonya
  •  Setelah selesai jangan lupa extract ke dalam memori dan kita pindah ke aplikasi Du Recorder untuk setelan kecepatan videonya karena di kinemaster susah J

 

3. Du recorder

DU Recorder adalah aplikasi yang mampu merekam video apa yang tengah terjadi di layar Android Anda. Bagian terbaiknya yaitu Anda bisa merekam video sekaligus mengeditnya menggunakan alat edit yang telah tersedia di dalam aplikasi ini.

Di dalam pengaturan aplikasi, Anda dapat mengatur pilihan kualitas video, seperti jumlah frame per detik (hingga 60 FPS), output video (hingga 1080p), serta mutu video (hingga 12 Mbps). Perangkat juga tidak perlu di-root untuk merekam.

Setelah Anda mengatur seluruh pilihan dan merekam video, tibalah waktu untuk mengeditnya. Anda dapat memotong dan menautkan semua fragmen, menambahkan musik di latar belakang, serta menyesuaikan volume video. Setelah selesai, Anda tinggal menyimpan video ke dalam memori ponsel atau membaginya langsung melalui jejaring sosial.

Di aplikasi Du recorder saya hanya mengubah kecepatan video supaya pas tidak terlalu cepat maupun lambat berikut tutorialnya :
  • Buka aplikasi du recorder > gambar pengaturan > edit video > pilih videonya > pilih kecepatan

  •   Atur kecepatan sesuai keinginan > konfirmasi > dan terakhir simpan


Dan hasilnya seperti ini (disarankan memakai hp/smartphone untuk melihat video ini) :