Kelas : 1KA08
Peneliti UGM Kembangkan Pendeteksi Dini Kebakaran Gambut
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga Ketua Kelompok Ahli Badan Restorasi Gambut, Prof Azwar Maas, memperkenalkan perangkat lunak early warning system for peatland fire atau sistem peringatan dini kebakaran lahan gambut di kegiatan diskusi di Yogyakarta, Selasa lalu.
Siaran pers UGM yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan teknologi tersebut dapat mendeteksi kondisi lahan gambut di suatu daerah tertentu berdasarkan keadaan biofisik yang dapat diamati, seperti posisi lahan gambut serta lama waktu tidak adanya hujan.
"Program ini dapat dipakai di mana saja dan oleh siapa saja. Saya harap program ini bisa membantu mengidentifikasi kondisi lahan gambut dan cara-cara penanganan dini sebelum terjadi kebakaran lahan," ujar Azwar.
Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi hampir setiap tahun di Tanah Air telah berdampak terhadap tidak saja masyarakat yang berada di Sumatera dan Kalimantan, tapi juga negara tetangga Singapura dan Malaysia.
Data dari Bank Dunia yang dikeluarkan pada awal 2016 menunjukkan kerugian ekonomi Indonesia akibat bencana asap 2015 mencapai Rp 220 triliun.
Sementara itu, sekitar 47 juta orang di Pulau Kalimantan dan Sumatera terpapar asap, serta setidaknya 19 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Luas lahan rawa gambut di Indonesia diperkirakan 20,6 juta hektare atau sekitar 10,8 persen dari luas daratan Indonesia. Dari luas tersebut, sekitar 7,2 juta hektare atau 35 persen terdapat di Pulau Sumatera.
Lahan rawa gambut merupakan bagian dari sumber daya alam yang mempunyai fungsi di antaranya untuk pelestarian sumber daya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai keanekaragaman hayati, dan pengendali iklim melalui kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon.
Opini : Diharapkan pendeteksi dini kebakaran gambut ini dapat mengurangi kebakaran gambut di indonesia terutama wilayah Kalimantan dan Sumatera
Solusi : Solusinya masyarakat/pengusaha harus sadar betapa pentingnya lahan rawa gambut karena lahan ini berfungsi untuk pelestarian sumber daya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai keanekaragaman hayati, dan pengendali iklim melalui kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon.
Sumber :
No comments:
Post a Comment