/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://ani.cursors-4u.net/anime/ani-13/ani1205.cur), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Hetalia: Axis Powers - Denmark

Find Me On!

Tuesday, November 15, 2016

Tugas 7 ISD (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan)

Nama : Daud Maulana
Kelas : 1KA08

Peneliti UGM Kembangkan Pendeteksi Dini Kebakaran Gambut 


TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga Ketua Kelompok Ahli Badan Restorasi Gambut, Prof Azwar Maas, memperkenalkan perangkat lunak early warning system for peatland fire atau sistem peringatan dini kebakaran lahan gambut di kegiatan diskusi di Yogyakarta, Selasa lalu.

Siaran pers UGM yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan teknologi tersebut dapat mendeteksi kondisi lahan gambut di suatu daerah tertentu berdasarkan keadaan biofisik yang dapat diamati, seperti posisi lahan gambut serta lama waktu tidak adanya hujan.

"Program ini dapat dipakai di mana saja dan oleh siapa saja. Saya harap program ini bisa membantu mengidentifikasi kondisi lahan gambut dan cara-cara penanganan dini sebelum terjadi kebakaran lahan," ujar Azwar. 

Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi hampir setiap tahun di Tanah Air telah berdampak terhadap tidak saja masyarakat yang berada di Sumatera dan Kalimantan, tapi juga negara tetangga Singapura dan Malaysia.

Data dari Bank Dunia yang dikeluarkan pada awal 2016 menunjukkan kerugian ekonomi Indonesia akibat bencana asap 2015 mencapai Rp 220 triliun.

Sementara itu, sekitar 47 juta orang di Pulau Kalimantan dan Sumatera terpapar asap, serta setidaknya 19 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Luas lahan rawa gambut di Indonesia diperkirakan 20,6 juta hektare atau sekitar 10,8 persen dari luas daratan Indonesia. Dari luas tersebut, sekitar 7,2 juta hektare atau 35 persen terdapat di Pulau Sumatera. 

Lahan rawa gambut merupakan bagian dari sumber daya alam yang mempunyai fungsi di antaranya untuk pelestarian sumber daya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai keanekaragaman hayati, dan pengendali iklim melalui kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon.

Opini : Diharapkan pendeteksi dini kebakaran gambut ini dapat mengurangi kebakaran gambut di indonesia terutama wilayah Kalimantan dan Sumatera

Solusi : Solusinya masyarakat/pengusaha harus sadar betapa pentingnya lahan rawa gambut karena lahan ini berfungsi untuk pelestarian sumber daya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai keanekaragaman hayati, dan pengendali iklim melalui kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon.


Sumber :

Saturday, November 5, 2016

Tugas 6 ISD (Rangkuman Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan)

Nama : Daud Maulana
Kelas : 1 KA 08

MASYARAKAT PEDESAAN dan MASYARAKAT PERKOTAAN


A. PENGERTIAN MASYARAKAT

Sebelum  kita bicara  lebih lanjut masalah  masyarakat, baiklah  kita tinjau dulu  definisi  tentang masyarakat.

Definisi adalah  uraian  ringkas untuk memberikan batasan-batasan mengenai  sesuatu persoalan  atau pengertian  ditinjau daripada  analisis. Analisis Inilah  yang  memberikan arti yang jernih  dan kokoh dari  sesuatu  pengertian.

Mengenai   arti  masyarakat,  baiklah   di  sini    kita  kemukakan  beberapa definisi  mengenai masyarakat dari  para  sarjana,  seperti  misalnya   :

1)    R. Linton  :    Seorang  ahli antropologi  mengemukakan, bahwa  masyarakat adalah setiap kelompok  manusia yang telaha cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka  ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang  dirinya  dalam  satu  kesatuan   sosial  dengan  batas-batas tertentu.

2)    M.J.   Herskovits : Mengatakan  bahwa   masyarakat  adalah   kelompok individu  yang  diorganisasikan  dan  mengikuti satu cara hidup  tertentu.

3)    J.L.   Gillin   dan  J.P.   Gillin : Mengatakan  bahwa   masyarakat  adalah kelompok  manusia  yang terbesar dan mempunyai  kebiasaan,  tradisi,  sikap dan  perasaan  persatuan  yang  sama.

Masyarakat  itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.

4)    S.R.  Steinmetz:  Seorang  sosiolog bangsa  Belanda    mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok  manusia  yang terbesar,  yanag meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai  perhubungan yang  erat  ada  teratur.

5)    Hasan  Shadily  :    mendefinisikan masyarakat adalah  golongan  besar  atau kecil  dari beberapa manusia, yang  dengan pengaruh bertalian secara golongan  dan  mempunyai pengaruh kebatinan satusama  lain

1. MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat perkotaan sering  disebut juga  urban  community.  Pengertian masyarakat kota  lebih ditekankan pada  sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang  berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Perhatian khusus  masyarakat kota  tidak  terbatas pada  aspek-aspek seperti pakaian,  makanan  dan perumahan,  tetapi   mempunyai  perhatian  lebih  luas lagi.   Orang-orang  kota   sudah   memandang penggunaan  kebutuhan  hidup, artinya  oleh   hanya   sekadarnya  atau   apa   adanya.   Hal  ini disebabkan  oleh karena pandangan warga  kota sekitarnya. Kalau  menghidangkan makanan misalnya, yang diutamakan adalah  bahwa  yang menghidangkannya mempunyai kedudukan sosial yang tinggi. Bila ada tamu misalnya, diusahakan menghidangkan makanan-makanan yang  ada dalam kaleng.  Pada  orang-orang desa  ada  kesan,  bahwa   mereka  masak  makanan  itu   sendiri   tanpa 
memperdulikan  apakah   tamu-tamunya  suka  atau  tidak.   Pada  orang   kota, makanan yang dihidangkan harus kelihatan mewah dan tempat penghidangannya juga  harus mewah dan terhormat. 

Di sini terlihat  perbedaan penilaian.  Orang desa memandang  makanan sebagai suatu alat rnemenuhi kebutuhan  biologis,  sedangkan pada  orang  kota,  makanan  sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial. Demikian pula masalah pakaian, orang kota memandang  pakaian  pun sebagai alat kebutuhan  sosial. Bahkan  pakaian  yang dipakai  merupakan   perwujudan   dari kedudukan   sosial si  pemakai.

Ada  beberapa  ciri  yang  menonjol  pada  masyarakat kota,  yaitu  :

1)    Kehidupan   keagamaan  berkurang   bila  dibandingkan dengan  kehidupan keagamaan   di desa. Kegiatan-kegiatan  keagamaan  hanya   setempat  di tempat-tempat peribadatan, seperti : di masjid, gereja. Sedangkan di luar itu, kehidupan masyarakat berada dalam lingkungan ekonomi, perdagangan.  cara  kehidupan   demikian   mempunyai   kecenderungan  ke arah keduniawian,  bila dibandingkan  dengan kehidupan  warga masyarakat desa  yang  cenderung   ke arah  keagamaan.

2)    Orang  kota  pada  umumnya dapat  mengurus  dirinya  sendiri  tanpa  harus bergantung  pada orang-orang lain. Yang terpenting  di sini adalah manusia perorangan atau  individu. Di kota-kota kehidupan  keluarga  sering  sukar untuk disatukan,  sebab perbedaan  kepentingan, paham politik, perbedaan agama,  dan  sebagainya.

3)    Pembagian  kerja  di  antara  warga-warga  kota  juga   lebih  tegas   dan mempunyai   batas-batas yang  nyata.  Misalnya   seorang  pegawai   negeri lebih  banyak   bergaul   dengan   rekan-rekannya daripada   tukang-tukang becak, tukang kelontong atau pedagang  kaki lima lainnya. Seorang sarjana ekonomi  akan   lebih  banyak   bergaul   dengan   rekannya  dengan   latar belakang pendidikan dalam ilmu ekonomi  daripada dengan sarjana-sarjana ilmu  politik,   sejarah,  atau  yang lainnya. Begitu pula  dalam  lingkungan mahasiswa  mereka   lebih  senang   bergaul   dengan   sesamanya daripada dengan  mahasiswa yang  tingkatannya lebih  tinggi  atau  rendah.

4)    Kemungkinan-kemungkinan  untuk  mendapatkan    pekerjaan juga   lebih banyak  diperoleh warga kota daripada  warga desa.  Pekerjaan para warga desa  lebih  bersifat  seragam,  terutama dalam  bidang  bertani.  Oleh karena itu pada masyarakat desa tidak  banyak dijumpai pembagian kerja berdasarkan  keahlian.  Lain halnya di kota, pembagian  kerja sudah meluas, sudah ada macam-macam kegiatan  industri, sehingga tidak hanya terbatas pada  satu  sektor  pekerjaan.

Singkatnya,  di  kota  banyak jenis-jenis  pekerjaan  yang  dapat  dikerjakan oeh   warga-warga    kota, mulai  dari   pekerjaan  yang   sederhana  sampai pada  yang  bersifat  teknologi.

5)     Jalan  pikiran  rasional yang  pada  umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa  interaksi-interaksi yang  terjadi lebih didasarkan pada faktor   kepentingan  daripada  faktor pribadi.

6)    Jalan  kehidupan yang cepat  di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu  bagi  warga   kota,  sehingga  pembagian  waktu yang  tyeliti  sangat penting,  untuk  dapat   mengejar kebutuhan-kebutuhan  seorang  individu.

7)    Perubahan-perubahan  sosial  tampak  dengan   nyata  di  kota-kota,  sebab kota-kota  biasanya terbuka    dalam  menerima  pengaruh-pengaruh  dari luar. Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan muda.  Oleh  karena  itu golongan muda  yang  belum sepenuhnya terwujud kepribadiannya, lebih sering mengikuti pola-pola baru dalam kehidupannya.

  • PERBEDAAN  DESA  DAN KOTA

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa  dan kota.  Dengan  melihat  pcrbedaan-perbedaan yang ada  mudah-mudahan  akan   dapat   mengurangi kesulitan  dalam  menentukan apakah  suatu masyarakat dapat disebut sebagai  masyarakat pedesaan atau masyarakat  perkotaan.

Ciri-ciri  tersebut antara  lain  :

1)  jumlah dan  kepadatan  penduduk;

2)  lingkungan  hidup;

3)  mata  pencaharian;

4)  corak   kehidupan  sosial;

5)  stratifikasi  sosial;

6)  mobilitas  sosial;

7)  pol a  interaksi  sosial;

8)  solidaritas  sosial;   dan

9)  kedudukan  dalam   hierarki  sistem  administrasi  nasional. 

  •  HUBUNGAN DESA DAN KOTA.
Masyarakat  pedesaan dan perkotaan  bukanlah dua komunitas  yang terpisah sama  sekali  satu  sama lain.  Bahkan  dalam  keadaan   yang  wajar  di  antara keduanya  terdapat  hubungan   yang  erat, bersifat    ketergantungan,  karena  di antara   mereka  saling  membutuhkan.  Kota   tergantung  pada desa   dalam memenuhi  kebutuhan  warganya  akan bahan-bahan  pangan  seperti beras, sayur• mayur, daging dan ikan.Desa juga  merupakan  sumber tenaga  kasar bagi jenis• jenis  pekerjaan tertentu  di kota, misalnya  saja buruh bangunan dalam proyek• proyek   perumahan,  proyek pembangunan  atau  perbaikan jalan   raya  atau jembatan  dan  tukang   becak.  Mereka   ini biasanya adalah   pekerja-pekerja musiman.   Pada  saat  musim  tanam   mereka,   sibuk  bekerja  di sawah. Bila pekerjaan  di  bidang  pertanian   mulai  menyurut,  sementara   menunggu   masa panen mereka merantau  ke kota terdekat  untuk  melakukan  pekerjaan apa saja yang  tersedia.

Sebaliknya,  kota menghasilkan barang-barang yang juga  diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian,  alat dan obat-obatan pembasmi  hama pertanian,   minyak  tanah,  obat-obatan untuk memelihara kesehatan   dan  alat transportasi.  Kota  juga  menyediakan tenaga-tenaga  yang melayani   bidang• bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang  desa tetapi tidak dapat  dilakukannya sendiri, misalnya  saja tenaga-tenaga di bidang  medis  atau kesehatan,  montir• montir, elektronika dan alat transportasi  serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan   dalam  upaya  peningkatan hasil  budi  daya  pertanian,  peternakan ataupun  perikanan   darat.

Dalam  kenyataannya  hal  ideal  tersebut  kadang-kadang  tidak  terwujud karena   adanya   beberapa pembatas.   Jumlah   penduduk   semakin  meningkat, tidak  terkecuali   di pedesaan.  Padahal,  luas lahan  pertanian   sulit  bertambah, 

terutama di daerah yang sudah lama berkembang seperti pulau Jawa. Peningkatan basil pertanian hanya dapat diusahakan  melalui  intensifikasi budi daya  di bidang  ini.   Akan  tetapi,  pertambahan basil  pangan  yang  diperoleh melalui  upaya  intensifikasi ini, tidak  sebanding  dengan pertambahan jumlah penduduk,   sehingga  pada  suatu  saat  basil  pertanian   suatu  daerah  pedesaan hanya cukup untuk  mernenuhi  kebutuhan penduduknya saja, tidak  kelebihan yang dapat  dijual  lagi. Dalam keadaan  semacam  ini, kotaterpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain, bahkan kadang-kadang terpaksa mengimpor dari  luar negeri.  Peningkatan jumlah  penduduk  tanpa diimbangi dengan   perluasan   kesempatan  kerja  ini  pada  akhirnya  berakibat   bahwa  di pedesaan terdapat   banyak   orang  yang  tidak  mempunyai   mata  pencaharian tetap. Mereka ini merupakan kelompok pengangguran, baik  sebagai pengangguran penuh  maupun  setengah  pengangguran.

  •    ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Untuk  menunjang   aktivitas   warganya   serta  untuk  memberikan  suasana aman, tenteram  dan nyaman  pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan menyediakan  berbagai fasilitas kehidupan dan  keharusan   untuk  mengatasi berbagai   masalah   yang  timbul sebagai  akibat aktivitas warganya.  Dengan kata  lain  kota  harus  berkembang.

Perkembangan kota  merupakan manifestasi  dari  pola  kehidupan   sosial, ekonomi,  kebudayaan dan  politik.  Kesemuanya ini  akan  dicerminkan dalam komponen-komponen  yang  membentuk struktur  kota  tersebut.   Jumlah   dan kualitas  komponen  suatu kota  sangat  ditentukan   oleh tingkat  perkembangan dan perturnbuhan kota tersebut.  Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan  perkotaan,   seyogyanya  mengandung   5 unsur  yang  meliputi  :

a) Wisma   : Unsur  ini  merupakan   bagian   ruang  kota  yang  dipergunakan untuk  tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan  sosial  dalam  keluarga.   Unsur  wisma ini  mengharapkan  :

1) Dapat   mengembangkan  daerah   perumahan   penduduk  yang  sesuai pertambahan kebutuhan   penduduk   untuk  masa  mendatang;

2) Memperbaiki  keadaan   lingkungan  perumahan   yang  telah  ada  agar dapat mencapai  standar mutu kehidupan yang layak, dan memberikan nilai-nilai  lingkungan yang  aman  dan menyenangkan. 

b) Karya  : Unsur  ini  merupakan  syarat  yang  utama  bagi  eksistensi   suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan  bermasyarakat.

Penyediaan lapangan kerja bagi  suatu kota  dapat  dilakukan  dengan  cara menyediakan ruang, misalnya  bagi  kegiatan  perindustrian, perdagangan, pelabuhan,   terminal  serta  kegiatan-kegiatan kerja  lainnya.

c) Marga : Unsur ini merupakan ruang perkotaan  yang berfungsi  untuk menyelenggarakan hubungan antara  suatu  tempat  dengan  tempat  lainnya di dalam kota (hubungan internal), serta hubungan antara kota itu dengan kota-kota  atau  daerah  lainnya (hubungan eksternal).Di dalam unsur  ini termasuk:

1) Usaha pengembangan jaringan jalan dan fasilitas-fasilitasnya (terminal, parkir,  dan lain-lain) yang memungkinkan pemberian pelayanan seefisien  mungkin;

2) Pengembangan  jaringan  telekomunikasi  sebagai  suatu  bagian  dari sistem  transportasi dan  komunikasi kota  secara  keseluruhan.

d) Suka : Unsur  ini  merupakan  bagian   dari   ruang   perkantoran  untuk memenuhi  kebutuhan  penduduk  akan fasilitas-fasilitas hiburan,  rekreasi, pertamanan,  kebudayaan dan  kesenian.

e) Penyempurnaan  : Unsur  ini merupakan bagian  yang  penting  bagi  suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup  ke dalam ke empat  unsur di atas, termasuk  fasilitas  keagamaan, pekuburan   kota, fasilitas  pendidikan dan kesehatan,  jaringan  utilitas  umum.

Kelima unsur pokok ini merupakan  pola pokok dari komponen-komponen perkotaan yang kuantitas dan kualitasnya kemudian dirinci di dalam perencanaan  suatu kota tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan  yang spesifik untuk  kota  tersebut  pada  saat  sekarang  dan  masa  yang  akan  datang.

Pemecahan  masalah-masalah tersebut  atau pencapaian  persyaratan  di atas, hendaknya  dituangkan dalam suatu kebijaksanaan  dasar  yang dikaitkan dengan pengembangan  wilayah  dan  interaksi kota dan  sekitarnya secara  berimbang dan harmonis.  Untuk  itu semua,  maka  fungsi  dan tugas aparatur Pemerintah Kota  harus  ditingkatkan  :

1) Aparatur  kota  harus  dapat  menangani   pelbagai  masalah  yang  timbul  di kota. Untuk itu, maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota  harus  dimilikinya;

2) Kelancaran  dalam pelaksanaan  pembangunan  dan pengaturan  tata kota harus  dikerjakan dengan  cepat  dan  tepat,  agar  tidak  disusul  dengan masalah lainnya;

3) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak,  maka kegelisahan  penduduk  akan menimbulkan  masalah baru;

4) Dalam rangka pemekaran  kota, harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat Kabupaten, tetapi juga  dapat bermanfaat  bagi wilayah Kabupaten di sekitarnya.

Oleh karena  itu maka kebijaksanaan  perencanaan  dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional. Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan  masalah kota sebagai berikut  :

1) Menekan  angka kelahiran;

2) Mengalihkan  pusat pembangunan  pabrik  (industri)  ke pinggiran  kota;

3) Membendung  urbanisasi;

4) Mendirikan  kota satelit di mana pembukaan  usaha relatif rendah;

5) Meningkatkan  fungsi  dan peranan  kota-kota  kecil  atau desa-desa  yang telah ada di sekitar  kota besar;

6) Transmigrasi  bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai  pekerjaan.

2. MASYARAKAT PEDESAAN

A. PENGERT/AN DESA PEDESAAN

Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadikusuma mengemukakan  sebagai  berikut  : Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

Menurut  Bintarto   desa  merupakan   perwujudan  atau  kesatuan   geografi, sosial,  ekonomi,  politik  dan  kultural   yang  terdapat   di  situ  (suatu  daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan  daerah  lain.

Sedangkan  menurut  Paul  H. Landis  :    Desa  adalah  penduduknya kurang dari  2.500  jiwa.

Dengan  ciri-cirinya  sebagai  berikut  :

a) Mempunyai   pergaulan   hidup  yang  saling  kenal  mengenal   antara  ribuan jiwa.

b) Ada pertalian  perasaan  yang sama  tentang  kesukaan  terhadap  kebiasaan. 

c) Cara  berusaha (ekonomi)  adalah  agraris  yang  paling  umum  yang  sangat dipengaruhi  alam seperti : iklim, keadaan  alam, kekayaan  alam, sedangkanpekerjaan  yang  bukan  agraris  adalah bersifat  sambilan.

Masyarakat pedesaan   ditandai   dengan  pemilikan   ikatan  perasaan   batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan  setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya,  bahwa seseorang merasa  merupakan  bagian yang  tidak  dapat  dipisahkan  dari  masyarakat di  mana  ia hidup  dicintainya serta mempunyai perasaan  bersedia  untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau  anggota-anggota masyarakat, karena  beranggapan sama• sama sebagai anggota masyarakat yang sating mencintai  saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang  sama terhadap keselamatan dan kebahagian bersama  di dalam  masyarakat.

Adapun  yang  menjadi  ciri-ciri  masyarakat pedesaan  antara  lain sebagai berikut  :

a) Di dalam masyarakat pedesaan  di antara  warganya  mempunyai  hubungan yang  lebih   mendalam   dan  erat  bila  dibandingkan  dengan   masyarakat  pedesaan  lainnya  di  luar  batas-batas   wilayahnya;

b) Sistem  kehidupan   umumnya   berkelompok  dengan   dasar   kekeluargaan (Gemeinschaft  atau paguyuban).

c) Sebagian   besar   warga   masyarakat   pedesaan   hidup   dari   pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian  merupakan  pekerjaan  sambilan (part  time)  yang  biasanya  sebagai  pengisi waktu  luang.

d) Masyarakat tersebut  hornogen,  seperti  dalam  hal mata pencarian,  agama, adat-istiadat dan  sebagainya.

Oleh  karena  anggota  masyarakat  mempunyai   kepentingan  pokok  yang hampir  sama, maka mereka  selalu bekerja  sama untuk  mencapai  kepentingan• kepentingan mereka. Seperti pada waktu mendirikan rurnah, upacara pesta perkawinan,   memperbaiki jalan  desa,  membuat  saluran  air dan sebagainya. dalam  hal-hal  tersebut  mereka  akan  selalu  bekerjasama.

Bentuk-bentuk  kerjasama dalam  masyarakat   sering  diistilahkan  dengan gotong  royong  dan tolong-menolong.

Pekerjaan gotong-royong  pada waktu sekarang lebih populer dengan istilah kerja bakti  misalnya memperbaiki jalan,  saluran air, menjaga  keamanan  desa (ronda  malam)  dan  sebagainya.

Sedang  mengenai   macamnya  pekerjaan  gotong-royong (kerja  bakti)  itu ada  dua  macam,  yaitu  :

a) Kerja  bersama  untuk  pekerjaan-pekerjaan  yang  timbulnya   dari  inisiatif warga  masyarakat  itu  sendiri  (biasanya  diistilahkan dari  bawah).

b) Kerjasama  untuk  pekerjaan-pekerjaan  yang inisiatifnya  tidak  timbul  dari masyarakat  itu sendiri  berasal  dari  luar  (biasanya  berasal  dari  atas).

Kerjasama jenis pertama biasanya, sungguh-sungguh dirasakan kegunaannya  bagi mereka, sedang jenis  kedua biasanya sering kurang dipahami kegunaannya.

  • PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN MASYARAKAT DESA
Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.

Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.

1.Sederhana
2.Mudah curiga
3.Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4.Mempunyai sifat kekeluargaan
5.Lugas atau berbicara apa adanya
6.Tertutup dalam hal keuangan mereka
7.Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8.Menghargai orang lain
9.Demokratis dan religius
10.Jika berjanji, akan selalu diingat

Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.

Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:

1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.

2.  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain

3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.

4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.

5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.

Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.

Saturday, October 29, 2016

Tugas 5 ISD (Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat)

Nama : Daud Maulana
Kelas : 1KA08

KJS Dinilai sebagai Program Paling Memuaskan dari Pemprov DKI



JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Populi Center merilis hasil survei akhir tahun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan survei Populi, Kartu Jakarta Sehat (KJS) menjadi program kerja Pemprov DKI Jakarta yang dinilai paling bermanfaat oleh masyarakat DKI. 

"KJS, KJP dan pelayanan kelurahan adalah tiga program yang paling diapresiasi," ujar peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan di Jakarta, Sabtu (12/12/2015). 

Dimas memaparkan, sebanyak 19,5 persen masyarakat DKI Jakarta yang menyatakan Kartu Jakarta Pintar adalah program yang bermanfaat. 

Sementara itu 12,2 persennya memilih pelayanan kelurahan sebagai program kerja Pemprov DKI yang paling bermanfaatkan. 

Tiga bidang kerja Pemrov DKI yang dianggap paling memuaskan adalah kesehatan (78,2 persen), pendidikan (77,5 persen), dan sarana prasarana jalan (64,5 persen). 

Adapun tiga bidang kerja yang paling tidak memuaskan menurut masyarakat DKI adalah penanganan banjir (32,8 persen), perekonomian (35,8 persen), dan penanganan kemacetan (22,8 persen). 

Survei Populi Center dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu.  

"Survei dijalankan pada 1 hingga 7 Desember 2015 dengan 400 responden dari 40 kelurahan," kata Dimas.

Opini : Survei yang dillakukan jangan hanya 1 hingga 7 Desember sebab masih banyak kasus-kasus di DKI Jakarta yang tidak menerima KJS dan meninggal di rumah sakit karena tidak bisa membayar tagihan rumah sakit

Solusi : Pemerintah harus benar benar mensurvei dari bulan Januari-Desember supaya kekurangan dari kartu kartu yang dibuat untuk masyarakat jadi lebih baik lagi

Sumber : 

Saturday, October 22, 2016

Tugas 4 ISD (Review dan Opini Film Nasionalisme)

Nama : Daud Maulana
Kelas : 1KA08



Judul Film    : Merah Putih Trilogi Merdeka
Tahun           : 2009
Sutradara     : Yadi Sugandi
Pemain      : Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, dan Astri Nurdin. 

Review Film Merah Putih Trilogi Merdeka

     Film Merah Putih adalah sebuah film nasionalisme dengan genre action yang memukau. Film dengan semboyan, “Untuk Merdeka Mereka Bersatu” ini pasti akan membuat siapapun warga Indonesia yang menontonnya akan bergidik merinding mengingat perjuangan para pahlawan demi memerdekakan negara ini. Film ini dirilis pada tahun 2009, tepatnya tanggal 13 Agustus, beberapa hari sebelum peringatan kemerdekaan Indonesia. Lalu diikuti dengan lahirnya film Darah Garuda dan Hati Merdeka, yang seakan melengkapi film Trilogi Merdeka ini.

       Film Merah Putih mengisahkan tentang kehidupan 5 orang pria di Sekolah Tentara Rakyat (STR) setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Amir seorang muslim yang mempunyai istri bernama Melati, Marius seorang anak priyayi yang kaya raya, kemudian ada Surono yaitu teman Marius yang masih memiliki seorang kakak perempuan bernama Senja, ada juga Thomas seorang kristen dari Sulawesi yang ingin jadi perwira karena keluarganya mati dibunuh oleh tentara-tentara Belanda, dan yang terakhir adalah seorang pemeluk agama Hindu dari Bali yang tidak disebutkan namanya. Tujuan mereka adalah satu, yaitu menjadi pejuang kemerdekaan, namun adanya perbedaan latar belakang dan agama, membuat mereka mengalami perpecahan karena konflik – konflik internal. Ketika Jepang sudah menyerah, Belanda ingin memiliki Indonesia lagi. Belanda melancarkan aksinya dengan Agresi Militer Belanda I di Jawa Tengah pada 1947.

      Kisah dimulai dari pendaftaran masuk sebagai perwira. Setelah mereka semua diterima, mereka tinggal di asrama dan harus bekerja keras, setiap hari berlatih, berlatih, dan berlatih. Selama di asrama, Marius dan Thomas selalu ada konflik. Dimulai dari kejadian menyembunyikan kalung salib Thomas sampai ditemukannya botol minuman alkhohol milik Marius oleh anggota perwira tinggi. Kejadian ini yang membuat semuanya menjadi bersatu.

      Pada malam sebelum beristirahat, tiba-tiba Kapten memanggil Surono dan Amir. Ternyata mereka berdua naik pangkat. Surono menjadi Letnan satu dan Amir sebagai Letnan dua. Ketegangan mulai terjadi ketika sekolah mereka diserang oleh tentara Belanda. Padahal hari itu mereka sedang merayakan kelulusannya dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Secara sigap para tentara ini menyerang balik tentara Belanda, namun korban jiwa tak dapat dihindari. Bahkan Soerono ikut menjadi korban jiwa. Ini membuat tentara yang tersisa semakin membara untuk membalas perbuatan Belanda. Mereka mulai perang secara bergerilya keluar masuk hutan. Adanya serangan dari tentara Jepang pun turut mempersulit gerak mereka.

    Akhirnya mereka mengatur sebuah strategi untuk membalas dan mengusir tentara Belanda dari Indonesia. Mereka mengumpulkan beberapa warga dan melatih mereka untuk memegang senjata, baik itu senapan atau pun hanya bambu runcing yang nantinya digunakan dalam misi penyerangan. Mereka mengatur sebuah strategi untuk membalas dan mengusir tentara Belanda dari Indonesia. Mereka mengumpulkan beberapa warga dan melatih mereka untuk memegang senjata, baik itu senapan atau pun hanya bambu runcing yang nantinya digunakan dalam misi penyerangan.

     Setelah melatih beberapa warga Thomas, orang hindu (tidak disebutkan namanya), Marius, dan Letnan Amir mereka memiliki ide untuk membuat jebakan untuk orang-orang Belanda yang akan pergi ke Lamongan Lor pada waktu itu. Mereka berempat yang dibantu oleh beberapa warga berhasil membunuh para pasukan dan menahan pemimpin kompeni (Belanda).

Opini

    Di film ini kita diajarkan untuk berjiwa nasionalis dan menjaga Indonesia agar perjuangan pahlawan - pahlawan mengusir penjajah dari negeri kita ini tidak sia sia, kita juga harus menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur dalam perang melawan para penjajah.

Friday, October 7, 2016

TUGAS 3 ISD (Pemuda dan Sosialisasi)

Nama : Daud Maulana
Kelas : 1KA08


JAKARTA - Pelaku penganiayaan pelajar SMK Negeri 4 Kota Tangerang Fajri Ramadhan (16) hingga tewas saat tawuran di kawasan Taman Potret, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, ditangkap aparat Polsek Tangerang.

Kedua pelaku berinisial PP dan A, pelajar SMK PGRI 2 Kota Tangerang, ditangkap di tempat yang berbeda. Tersangka PP ditangkap di rumah temannya di kawasan Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, pukul 12.30 WIB, pada Rabu (31/8/2016).

"PP ditangkap di rumah temannya. Dari dia diamankan barang bukti senjata tajam celurit yang digunakan untuk menganiaya korban," terang Kapolsek Tangerang, Kompol Efendi, Kamis (1/8/2016).

Setelah tersangka PP diamankan, polisi melakukan pengembangan hingga akhirnya mengamankan tersangka A di tempat persembunyiannya di kawasan Kota Tangerang, hari ini, sekitar pukul 14.00 WIB.

"A diamankan ketika sedang bersantai saja di rumah temannya," kata Efendi.

Menurut Efendi, kedua pelaku ini  yang masih berusia 17 tahun itu melarikan diri dan bersembunyi di rumah kawannya setelah peristiwa tawuran minggu lalu.

"Mereka langsung kabur, tidak pulang ke rumah atau ke sekolah," katanya.

Selain kedua tersangka, kata Efendi, pihaknya juga mengamankan satu pelajar dari SMK Negeri 4 Kota Tangerang berinisial RS karena kepemilikan sajam. "Kita amankan dia setelah tawuran," katanya.

Untuk tersangka PP dan A dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dengan ancaman hukuman diatas lima tahun.

"Para tersangka karena masih di bawah umur akan diproses hukum maksimal 15 hari, berkasnya sudah harus P21 sesuai dengan Undang-undang No.11/2012 tentang sistem peradilan anak," jelas Efendi.

Opini : Menurut saya tindakan seperti tawuran dan sampai ada yang meninggal dengan ancaman hukuman diatas lima tahun itu tidak adil. Mengapa? karena ini masalah nyawa seseorang yang meninggal sia-sia karena tawuran.

Solusi : Sebaiknya para pemuda sekarang diberi sosialisasi yang matang dengan penyuluhan bahwa tawuran itu akan merugikan banyak pihak seperti diri sendiri, keluarga, masyarakat, dll. Jika ingin menunjukkan dirinya hebat bukan dengan cara tawuran tetapi dengan cara menjadi pelajar yang berprestasi.

Saturday, October 1, 2016

TUGAS 2 RANGKUMAN ISD (Individu,Keluarga, dan Masyarakat)

Nama : Daud Maulana
Kelas : 1KA08

Individu


   Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Selain dari pada itu individu memiliki arti yaitu diri sendiri, tiap diri sendiri memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda dengan individu lainya. Individu dapat terbentuk sejak dini, mulai kita lahir kedunia ini yang memiliki latar belakang orang tua berbeda dipersatukan dalam keluarga maka individu atau sifat pribadi dapat terbentuk dengan sendirinya. Dalam hal ini orang tua lah memiliki peran penting dalam pembentukan pribadi atau individu seorang anak, istilah lainya terkenal dengan pembentukan karakter pribadi.

    Pembentukan karakter pribadi ini akan mengikuti pola tingkah laku umum. Jika karakter seseorang baik maka akan baik pula dalam perkembangan kehidupan sosialnya, namun jika karakter seseorang buruk maka akan buruk pula dalam perkembangan kehidupan sosialnya. Kita tidak ingin terjatuh dalam pergaulan yang buruk atau kurang baik, sebab hal itu akan merusak tata kehidupan bermasyarakat.

  • Pertumbuhan Individu

   Menurut aliran Asosiasi Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi dan yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian ada lebih dahulu sedang keseluruhan ada pada kemudian dimana bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi. Dimana proses asosiasi itu sendiri adalah terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.

Keluarga


   Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga juga memiliki arti sebagai harta yang paling berharga, jadi sayangilah keluaraga yang kita miliki sekarang. Keluarga juga bisa menjadi tempat untuk berkeluh kesah, curhat, dan lain-lain. Sebagai bagian dari keluarga harusnya saling menjaga kerukunan dan ketentraman satu dengan yang lain, dari keluarga ini lah akan membentuk keluarga-keluarga baru lainnya. Jika kita hidup tanpa adanya keluarga didunia ini. Mungkin kehidupan kita akan memiliki suatu rasa hampa atau kegalauan. Kegalauan ini dapat dihindari dengan cara berkeluh kesah atau curhat dengan anggota keluarga yang lain, sehingga kegalauan dapat hilang dengan sendirinya. Mulai dari keluarga inilah kita dapat membentuk karakter, sebagaimana mestinya keluarga memiliki peranan yang penting terhadap kehidupan sosial dan masyarakat. Jadi jagalah keluarga kita dari sifat-sifat yang buruk dan mulai lah dari sekarang peran aktif antar keluarga dijaga keharmonisanya.

  • Peranan Keluarga

  Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
  • Fungsi Keluarga

Ada delapan fungsi keluarga yaitu sebagai berikut:

1. Keagamaan

     Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

2. Sosial budaya

     Fungsi ini diharapkan dapat mengantarkan seluruh keluarga untuk memelihara budaya bangsa dan memperkayanya.

3. Cinta kasih

   Dalam satu keluarga, diharapkan akan saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Dengan berlimpahnya kasih sayang, diharapkan akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kecerdasan emosional yang baik sehingga tercipta keluarga yang berkualitas, dan seterusnya akan terbentuk generasi-generasi yang berkualitas sehingga akan menciptakan suasana yang nyaman dalam sebuah kehidupan bermasyarakat.

4. Melindungi

   Keluarga menjadi satu tempat yang memberikan perlindungan yang nyaman bagi anggotanya. Melindungi setiap anggotanya dari tindakan-tindakan yang kurang baik. Sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan.

5. Reproduksi

     Fungsi keluarga dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

6. Sosialisasi dan pendidikan

   Fungsi keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik

7. Ekonomi

   Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga

8. Pembinaan Lingkungan.

   Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian. Lingkungan adalah satu kekuatan yang dapat menjadi positif atau negatif yang mempengaruhi anggota keluarga. Keluarga pun dapat memberi pengaruh terhadap lingkungannya.

Masyarakat


 Masyarakat ialah lingkungan dimana tempat kita tinggal. Masyarakat tersebut terdiri dari individu, keluarga, dan masyarakat. Individu yang berkembang ke dalam keluarga kemudian keluarga membentuk suatu masyarakat. Setiap individu dan keluarga yang berbeda-beda maka karakternya pun akan berbeda-beda sehingga dari semua itu akan membentuk suatu tatanan social.

  • GOLONGAN MASYARAKAT

1. Masyarakat Sederhana.

  Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.

2. Masyarakat Maju.

  Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
  • Perbedaan Antara Masyarakat Non-industri dan Masyarakat Industri.

Masyarakat non Industri.

  Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

1. Kelompok Primer

   Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.

     Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.

2. Kelompok sekunder

    Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.

     Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

Masyarakat Industri

   Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

  • Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat

   Suatu individu dapat mengetahui dan mengembangkan potensi dirinya ketika individu tersebut mampu berinteraksi atau bersosialisasi dengan anggota keluarga dan anggota masyarakat karena keluarga merupakan media sosialisasi yang paling berperan dalam pembentukan potensi diri suatu individu sedangkan masyarakat merupakan faktor penunjang yang berperan dalam pengembangan sosialisasi secara lebih luas sehingga masyarakat tidak kalah pentingnya dengan keluarga. Sedangkan untuk membentuk suatu keluarga dan masyarakat diperlukan individu karena individu merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan saling bergantung pada individu lainnya. Jadi tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat sangatlah erat karena tidak akan ada sebuah keluarga dan masyarakat tanpa adanya individu, begitu juga sebaliknya, individu tidak akan dapat mengembangkan potensi diri serta bersosialisasi tanpa adanya keluarga dan masyarakat.
  • Urbanisasi
    Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

   Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

    Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

   Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

C. Keuntungan Urbanisasi

1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

D. Akibat urbanisasi

1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal 



Saturday, September 24, 2016

TUGAS 1 ISD (Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan)

Nama : Daud Maulana
Kelas  : 1KA08



TEMPO.CO,Cirebon- Presiden Joko Widodo meresmikan program Kampung Keluarga Berencana di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, hari ini. Dia menyebutkan program Kampung Keluarga Berencana di Desa Mertasinga tidak keliru mengingat Jawa Barat memiliki penduduk terbanyak di Indonesia.

Jokowi mengatakan saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 252 juta orang. Permasalahan kependudukan ini menuntut terpenuhinya kebutuhan makanan, sandang, kesehatan, pendidikan, hingga lapangan kerja. "Laju penduduk Indonesia 1,3 persen, artinya setiap tahun ada tambahan 3 juta orang," katanya di Desa Mertasinga, Cirebon, Kamis, 14 Januari 2016.

Untuk itu, Jokowi berharap masyarakat mengatur perencanaan dalam berkeluarga. Naiknya laju penduduk membuat lapangan kerja harus tersedia setiap tahun. Hal ini menjadi kendala mengingat saat ini persaingan antarnegara sangat ketat untuk memperebutkan potensi ekonomi. Persaingan antarnegara mempunyai tambahan masalah jika persoalan kebutuhan dasar 3 juta orang belum terpenuhi setiap tahun.

Sejak 2010 hingga 2015, tingkat kelahiran per ibu sebanyak 2,4 anak. Artinya, setiap perempuan memiliki 2-3 anak. Karena itu, Jokowi memprediksi, dalam 15 tahun ke depan, Indonesia mempunyai penduduk dengan umur produktif sangat besar. Besarnya jumlah penduduk ini mempunyai arti bahwa pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja.

Berdasarkan data, penduduk Provinsi Jawa Barat per 31 Desember 2014 mencapai 46,03 juta jiwa. Karena itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pertumbuhan penduduk Jawa Barat menurun dari 2008, yang berada di posisi 2 persen, dan saat ini menjadi 1,6 persen.

Menurut dia, 20 persen program keluarga berencana nasional berhasil jika program kependudukan di Jawa Barat sukses. Untuk itu, dia ingin semua program unggulan kependudukan dan alokasi anggaran 20 persen berada di Jawa Barat.

Aher—sapaan akrab Ahmad Heryawan—mengatakan kawasan timur Jawa Barat tidak setinggi kawasan barat. Seperti laju pertumbuhan penduduk kawasan Cirebon, Kuningan, dan Majalengka, yang berada di bawah 1 persen. Berbeda dengan penduduk Kota Bekasi dan Depok, yang menempati peringkat tertinggi di dunia, yakni mencapai 3,5-4,1 persen.

Opini : menurut saya tiap tahun bertambahnya penduduk di indonesia disebabkan oleh kurang terlaksananya program KB (Keluarga Berencana), memang menurut data penduduk di provinsi Jawa Barat menurun dari 2% ke 1,6% akan tetapi bisa saja terjadi meningkatnya penduduk mulai dari migrasi, pernikahan dini, dan lain-lain

Solusi : melakukan sosialisasi kepada penduduk tentang semakin bertambahnya penduduk di indonesia, melakukan penyuluhan dalam program KB (Keluarga Berencana), hindari pernikahan dini yang menyebabkan meningkatnya penduduk.


Sumber : 
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/14/173736151/tiap-tahun-penduduk-indonesia-bertambah-3-juta-orang